Ingin Unggulkan Animasi, SMK Muhiyo Lakukan Tur Studi ke SMK RUS Kudus

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta menyerahkan kenang-kenangan kepada SMK RUS Kudus

SMKMUHIJOGJA – Kompetensi Keahlian Multimeda SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta berencana akan memfokuskan pada konsentrasi animasi. Untuk itu, sejumlah tim manajemen sekolah dan guru produktif melakukan tur studi ke SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Rabu (9/9/2020).

Sebagai sekolah pencetak animator-animator handal, tur studi ke SMK RUS Kudus dinilai sangat tepat. Pasalnya, siswa lulusan sekolah tersebut selalu mampu disejajarkan dengan lulusan perguruan tinggi saat mereka berada dan terjun di dunia insustri.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta Widi Astuti, S.Pd menuturkan animasi merupakan salah satu mata pelajaran di kompetensi keahlian multimedia, sehingga pihaknya ingin lebih mengembangkan dan memajukan konsentrasi animasi.

“Kami merasa sangat minim sekali terkait pembalajaran animasi di sekolah, sehingga tujuan kami ke SMK RUS paling tidak mendapatkan gambaran seperti apa kurikulum yang inovatif dan aplikatif. Selain itu, semoga ini menjadi silaturrahmi yang baik,” Kata Widi, saat sambutan di Ruang Digital Drawing SMK RUS Kudus.

Sekolah Menengah Kejuruan hadir sebagai sekolah yang berusaha untuk menyatukan antara dunia industri dengan dunia akademik. Pembelajaran dan pengelolaan yang dipraktikkan dalam teaching factory seharusnya sudah dioptimalkan sejak dini.

“Harapan kami setelah tur studi dari SMK RUS, kami bergegas minimal mengadopsi standar sekolah animasi itu seperti apa. Sehingga kami juga turut menghasilkan calon animator yang ikut bersumbangsih dalam dunia animasi,” tambahnya.

Didampingi Kepala Prodi Animasi dan Kepala Studio SMK RUS Agam Amintaha, tim manajemen dan guru produktif SMK Muhiyo berkeliling menyusuri sejumlah ruang sekolah bertaraf internasional tersebut. Mulai dari Ruang Pamer Karya, Ruang Coloring, Ruang Digital Drawing, Ruang Rekaman hingga Bioskop Mini.

“Dalam mengembangkan sekolah, kami harus berpikir out of the box untuk menghasilkan produksi yang berbeda. Selain itu juga membangun kepercayaan dengan industri dan menciptakan branding sekolah,” ungkap Agam Amintaha.

Dalam tur studi tersebut, di SMK RUS Kudus terlihat sangat jelas budaya industri hadir secara nyata di kelas dengan berbagai bentuk. Mulai dari bantuan sarana dan prasarana, proses produksi, implementasi kurikulum, hingga evaluasi kegiatan dan produksi. (ak)