PDM Kota Yogyakarta Serukan Ibadah dan Belajar di Rumah Saat Ramadhan

Ketua PDM Kota Yogyakarta Drs. H. Akhid Widi Rahmanto saat melakukan wawancara melalui Skype di channel KMUHI TV

SMKMUHIJOGJA – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta meminta agar umat muslim menyambut bulan suci Ramadhan dengan riang gembira. Meskipun saat ini pandemi virus corona belum berakhir. Ketua PDM Kota Yogyakarta Drs. H. Akhid Widi Rahmanto mengatakan bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh maghfirah atau pengampunan, sehingga tidak salah jika kita harus menyambut Ramadhan dengan gembira.

“Mari kita sambut Ramadhan dengan riang gembira, kondisi yang tidak menguntungkan ini harus kita sikapi dengan kegiatan yang berbeda. Karena kita juga harus mengikuti protokol pemerintah dan maklumat Muhammadiyah terkait virus corona ini,” jelas Drs. H. Akhid Widi Rahmanto, saat melakukan siaran langsung melalui Skype di KMUHI TV, Rabu (22/4).

PDM Kota Yogyakarta meminta kepada seluruh warga untuk mengikuti anjuran dan protokol yang ada, diantaranya ibadah, bekerja, dan belajar di rumah. Hal tersebut untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

“Terkait dengan yang ini (pandemi virus corona) kita mensikapi karena wabah penyakit ini bukan sebagai suatu yang baru. Zaman Rasulullah sudah ada. Ketika ada sebuah daerah yang terkena musibah atau terkena penyakit menular, maka Rasulullah mengatakan: Jangan dekati daerah itu, tapi kalau kamu yang tertular, maka kamu jangan keluar dari daerah itu. Ini sebuah petunjuk yang luar biasa,” paparnya.

Selama bulan Ramadhan, PDM Kota Yogyakarta pun meminta kepada warga untuk tetap beribadah di rumah. Misalnya sholat tarawih yang bisa dilakukan berjamaah dengan keluarga di rumah masing-masing.

Sementara untuk para pelajar pun dihimbau tetap melakukan proses belajar melalui daring, seperti yang dilakukan oleh SMK Muhammdiyah 1 Yogyakarta. PDM Kota Yogyakarta mengapresiasi pemanfaatan teknologi yang dilakukan SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, melalui bimbingan guru yang intensif kepada para siswanya.

“Ramadhan harus kita sikapi dengan arif bijaksana. Insya Allah kalau semua dilakukan, ini bagian dari ikhtiar kita untuk memutus rantai penyebaran virus corona,” terang Drs. H. Akhid Widi Rahmanto. (ak)