SMK Muhiyo Lakukan Sinkronisasi Kurikulum dengan Dunia Industri

Presentasi mengenai trend di dunia industri oleh TVRI dan Diginet Media

SMKMUHIJOGJA – SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta melaksanakan Sinkronisasi Kurikulum bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), Kamis (9/7/2020) di Laboratorium 2 SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Hadir pada pertemuan tersebut diantaranya Dunia Industri dari kompetensi keahlian Broadcasting yaitu TVRI dan program keahlian Teknik Komputer dan Informatika yaitu Diginet Media.

Sebagai sekolah menengah kejuruan, SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta diharapkan bisa melahirkan lulusan yang diharapkan oleh dunia industri. Untuk itu, sinkronisasi kurikulum untuk review khusus kompetensi keahlian, agar guru produktif di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta tidak mengalami kesulitan dalam implementasinya.

Diginet Media sedang memaparkan materi yang dibutuhkan oleh Dunia Industri

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Widi Astuti, S.Pd menjelaskan setelah pertemuan tersebut diharapkan kurikulum yang diajarkan ke siswa sesuai dengan kebutuhan DU/DI dan materi-materi yang diberikan ke siswa mampu menjadi bekal bagi siswa dalam perkembangan dunia usaha dan dunia industri.

“Untuk tahun ajaran baru 2020/2021 sekolah harus punya pedoman terkait dengan kurikulum. Untuk itu SMK harus sinkronisasi dengan dunia usaha dan dunia industri. Sinkronisasi ini diharapkan sampai menghasilkan Silabus, RPP dan lainnya yang betul-betul diselaraskan dengan kebutuhan industri,” jelas Widi Astuti, S.Pd, saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, sinkronisasi kurikulum digelar dengan tujuan sebagai pendukung penyusunan e-KTSP baik dalam bidang pengetahuan dan keterampilan, sehingga sesuai dengan harapan industri di program keahlian Broadcasting dan Teknik Komputer dan Informatika.

Pengawas sekolah SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Sutrisno, MM menegaskan sinkronisasi kurikulum dengan DU/DI tersebut untuk menilai materi apakah materi Kompetensi Dasar sangat relevan dengan kebutuhan DU/DI.

“Sinkronisasi kurikulum ini, apakah ada Kompetensi Dasar (KD) yang belum tercantum dalam kebutuhan DU/DI? Relevankah? bisa ditambah, dihilangkan, atau diganti? Untuk mata pelajaran produktif ini dasar ilmu kejuruan harus tersampaikan,” terangnya.

Ia juga mengingatkan untuk Ketua Kompetensi Keahlian (K3) untuk mempersiapkan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) dan juga uji Lembaga Sertifikasi Profesi LSP).

Pertemuan yang juga dihadiri sebanyak 14 guru produktif SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta, ditutup dengan diskusi informal antara guru produktif dengan pihak TVRI dan Diginet Media. (ak)