Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan

SMKMUHIYO- SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta merupakan salah satu SMK yang melaksanakan program SMK Pusat Keunggulan Kemendikbudristek. Salah satu program SMK Pusat Keunggulan yaitu Workshop Penguatan Ekosistem Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) adalah gerakan ‘merdeka belajar’ untuk menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah.

Sebagai langkah awal pelaksanaan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta dilaksanakan Workshop Penguatan Ekosistem GSM. Workshop tersebut dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 12 – 13 Oktober 2021 di Studio Animasi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Workshop Penguatan Ekosistem GSM menghadirkan narasumber Ibu Wiwik Indriyani, S.Pd., M.Si. selaku Kepala SMK Negeri 6 Yogyakarta dan Instruktur Nasional serta Bapak Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom. M.T. dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Kegitan ini diikuti oleh seluruh guru dan karyawan SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

“Langkah yang dibutuhkan oleh pendidik untuk memperbaiki konsep pendidikan di Indonesia yaitu menumbuhkembangkan growth mindset, merevolusi proses pembelajaran berdasarkan cara kerja otak, dan menerapkan kompas perubahan GSM”, ungkap Ibu Wiwik Indriyani, S.Pd., M.Si.

Workshop Penguatan Ekosistem Gerakan Sekolah Menyenangkan diawali dengan pembukaan. Kemudian dilanjut dengan sambutan dan pengarahan dari Kepala Sekolah, Ibu Widi Astuti, S.Pd. yang menyampaikan harapan SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta dapat menerapkan Gerakan Sekolah Menyenangkan.

Pemaparan materi dimulai dengan penjelasan alasan dilaksanakan program Gerakan Sekolah menyenangkan. Alasan dilaksanakan program GSM meliputi data kesehatan mental anak dan remaja, fenomena yang sangat mencolok perbedaan kondisi di Indonesia dengan negara maju, rendahnya hasil dan kualitas pendidikan di Indonesia, serta data pengangguran lulusan SMK. Sistem pendidikan di Indonesia merupakan alasan yang sangat kuat untuk melaksanakan GSM, karena sistem pendidikan di Indonesia telah membunuh hak dasar anak untuk hidup, tumbuh kembang, mendapat perlindungan dan partisipatif. Sistem pendidikan di Indonesia telah membunuh kodrat anak-anak yang meliputi diversity, curiosity, imagination dan collaboration.

Pemaparan materi di hari ke dua disampaikan oleh Bapak Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom. M.T. Beliau menyampaikan bahwa Gerakan Sekolah Menyenangkan adalah gerakan yang membangun ekosistem sekolah di mana sekolah berproses untuk mencapai kemampuan adaptif. Pelaku GSM adalah guru, peserta didik, dan pemangku kebijakan sekolah. Penerapan GSM bisa dilakukan dengan model game based learning (gamifikasi) yaitu belajar menggunakan game dengan tipe analog dan digital, contohnya dengan game Hompimpa, Marble Game, dan lain-lain.

“Gerakan Sekolah Menyenangkan merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah. Oleh karena itu perlu adanya komitmen warga sekolah, khususnya guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan dirindukan oleh peserta didik”, papar Bapak Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom. M.T.